Karakter Gen Z & Cara Menyesuaikan Strategi Marketing untuk Mereka

dentsu Indonesia

Strategi Marketing yang Sesuai dengan Karakter Gen Z

Di era digital yang semakin berkembang, memahami perilaku dan preferensi generasi muda menjadi kunci keberhasilan bagi banyak perusahaan. Generasi Z, yang lahir di antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, telah membawa perubahan signifikan dalam lanskap pemasaran global. Gen Z identik dengan apa kira-kira? Apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan Gen Z? Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi digital di ujung jari mereka, Gen Z memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, strategi marketing yang efektif harus disesuaikan dengan karakter Gen Z untuk mencapai hasil yang optimal.  

Memahami Karakter Gen Z 

Generasi Z, atau sering disingkat sebagai Gen Z, adalah generasi pertama yang tumbuh dengan internet, media sosial, dan teknologi digital sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Gen Z terkenal karena apa? dan apa saja karakteristik dari Generasi Z ini? Karakter Gen Z ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya, yaitu:

1. Digital Natives 

Gen Z tidak mengenal dunia tanpa internet. Mereka sangat mahir menggunakan berbagai perangkat digital dan platform media sosial. Mereka lebih suka konten visual seperti video dan gambar dibandingkan teks panjang. 

2. Multitaskers 

Kebiasaan Gen Z yang selalu terhubung dengan berbagai perangkat membuat mereka sangat terampil dalam multitasking. Mereka bisa memantau beberapa media sekaligus, seperti menonton video di YouTube sambil chatting di WhatsApp. 

3. Pendekatan yang Lebih Kritis 

Gen Z dikenal lebih kritis dan skeptis terhadap informasi yang mereka terima. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh iklan tradisional dan lebih percaya pada ulasan pengguna atau rekomendasi dari influencer. 

4. Fokus pada Keberlanjutan 

Generasi ini sangat peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka lebih cenderung mendukung merek yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. 

5. Kebutuhan akan Otentisitas 

Keaslian dan transparansi sangat penting bagi Gen Z. Mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi apakah sebuah merek atau kampanye marketing asli atau sekadar upaya pemasaran. 

10 Strategi Marketing untuk Gen Z 

Memahami karakter Gen Z sangat penting untuk merancang strategi marketing yang efektif. Berikut adalah tujuh strategi yang dapat Anda gunakan untuk menarik perhatian dan loyalitas Gen Z: 

1. Gunakan Platform Media Sosial yang Tepat 

Gen Z menghabiskan banyak waktu di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat. Untuk menjangkau mereka, Anda harus hadir di platform-platform ini dengan konten yang relevan dan menarik. Video pendek, konten visual yang menarik, dan tantangan (challenges) yang bisa mereka ikuti adalah beberapa bentuk konten yang sangat efektif. 

2. Fokus pada Konten Video 

Konten video adalah raja di kalangan Gen Z. Mereka lebih tertarik pada video daripada teks atau gambar. Oleh karena itu, buatlah konten video yang kreatif, informatif, dan menghibur. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram Stories adalah tempat yang tepat untuk membagikan konten video Anda. 

3. Kerjasama dengan Influencer 

Gen Z lebih percaya pada rekomendasi dari influencer yang mereka ikuti daripada iklan tradisional. Pilihlah influencer yang memiliki audiens Gen Z dan nilai-nilai yang sejalan dengan merek Anda. Kerjasama dengan influencer dapat meningkatkan kredibilitas merek Anda dan menjangkau audiens yang lebih luas. 

4. Berikan Pengalaman yang Interaktif 

Gen Z menyukai pengalaman yang interaktif dan dapat diakses dengan mudah. Buatlah kampanye marketing yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi, seperti kuis, polling, atau game online. Pengalaman interaktif tidak hanya meningkatkan engagement, tetapi juga membuat mereka merasa lebih terhubung dengan merek Anda. 

5. Promosikan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial 

Seperti yang telah disebutkan, Gen Z sangat peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka lebih cenderung mendukung merek yang menunjukkan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Pastikan untuk mengomunikasikan inisiatif keberlanjutan Anda dan bagaimana Anda berkontribusi pada isu-isu sosial yang penting. 

6. Tawarkan Personalisasi 

Gen Z menghargai personalisasi. Mereka lebih tertarik pada merek yang dapat menawarkan pengalaman yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Gunakan data dan analitik untuk memahami perilaku dan preferensi mereka, dan tawarkan produk atau konten yang relevan secara pribadi. 

7. Keaslian dan Transparansi 

Keaslian dan transparansi sangat penting bagi Gen Z. Mereka dapat dengan cepat mengetahui apakah sebuah merek jujur atau sekadar berusaha untuk menjual produk. Pastikan untuk tetap otentik dalam setiap kampanye marketing Anda dan transparan dalam komunikasi Anda. Jangan mencoba untuk menipu mereka dengan janji-janji yang tidak dapat Anda penuhi. 

8. Optimalkan Penggunaan Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) 

Gen Z sangat terbiasa dengan teknologi canggih dan selalu mencari pengalaman yang inovatif. Menggunakan AR dan VR dalam kampanye marketing Anda dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan interaktif. Misalnya, perusahaan kosmetik dapat menggunakan AR untuk memungkinkan pengguna mencoba produk secara virtual sebelum membeli, sementara perusahaan properti dapat menggunakan VR untuk memberikan tur virtual properti mereka. 

9. Bangun Komunitas yang Kuat 

Gen Z menghargai rasa komunitas dan koneksi. Membangun komunitas di sekitar merek Anda dapat meningkatkan loyalitas dan keterlibatan. Ini bisa dilakukan melalui forum online, grup media sosial, atau acara langsung yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi satu sama lain dan dengan merek Anda. Dengan membangun komunitas yang kuat, Anda tidak hanya menciptakan pelanggan setia tetapi juga advokat merek yang akan mempromosikan produk Anda secara organik. 

10. Integrasikan E-commerce dengan Media Sosial 

Gen Z sering kali melakukan pembelian langsung melalui platform media sosial. Oleh karena itu, integrasi e-commerce dengan media sosial menjadi sangat penting. Platform seperti Instagram dan Facebook sudah memiliki fitur shopping yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk langsung dari aplikasi. Memanfaatkan fitur ini akan memudahkan proses pembelian bagi Gen Z dan meningkatkan konversi penjualan. Selain itu, pastikan untuk menyertakan ulasan pengguna dan konten yang dibuat oleh pengguna (user-generated content) untuk meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas. 

Gen Z adalah generasi yang unik dengan karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Memahami karakter Gen Z adalah langkah pertama yang penting dalam merancang strategi marketing yang efektif. 

Dengan menggunakan platform media sosial yang tepat, fokus pada konten video, bekerja sama dengan influencer, memberikan pengalaman interaktif, mempromosikan keberlanjutan, menawarkan personalisasi, serta menjaga keaslian dan transparansi, Anda dapat menarik perhatian dan loyalitas Gen Z. Adaptasi dan fleksibilitas dalam pendekatan marketing Anda akan memastikan bahwa Anda tetap relevan dan dapat memenuhi ekspektasi dari generasi yang dinamis ini. 

Anda bisa mengetahui karakter Gen Z lebih mendalam dengan memanfaatkan dentsu CCS (Consumer Connection System). Tools yang dirancang khusus untuk membantu memberikan informasi mendalam tentang target audiens bukan hanya karakter Gen Z saja. CCS dentsu mengumpulkan dan menganalisis data konsumen dari berbagai sumber, memungkinkan perusahaan untuk memahami preferensi, kebiasaan, dan perilaku audiens mereka dengan lebih baik.  

Dengan informasi ini, Anda dapat merancang strategi pemasaran yang lebih terarah dan personal, meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan.