Dari Impression Sampai Conversions: Sinergi Performance Marketing dan Programmatic

dentsu Indonesia

thought leadership
Dari Impression Sampai Conversions: Sinergi Performance Marketing dan Programmatic

Pemanfaatan strategi pemasaran yang efisien menjadi kunci kesuksesan bisnis di era digital. Dua strategi yang semakin mendominasi dunia pemasaran digital adalah Performance Marketing dan Programmatic. Penggabungan kedua strategi ini dapat menciptakan sinergi yang kuat; yang meningkatkan tidak hanya impression tetapi juga konversi.  

Berikut ini penjelasan lengkap tentang apa itu Performance Marketing dan Programmatic, bagaimana Programmatic dapat meningkatkan Performance Marketing, dan strategi untuk menggabungkan keduanya agar memberikan hasil yang optimal. 

Memahami Performance Marketing dan Programmatic 

Performance Marketing 

Performance Marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada hasil yang dapat diukur dengan baik. Berbeda dengan strategi pemasaran tradisional yang mungkin lebih menekankan pada pengenalan merek atau persepsi konsumen, Performance Marketing mementingkan kejelasan ROI (Return on Investment). 

Dalam Performance Marketing, advertiser hanya membayar ketika tujuan spesifik terpenuhi, seperti klik, lead, atau penjualan. KPI (Key Performance Indicators) yang umum dalam Performance Marketing  di antaranya Cost Per Click (CPC), Cost Per Acquisition (CPA), dan Return on Ad Spend (ROAS). 

Programmatic 

Programmatic adalah metode otomatisasi pembelian ruang iklan menggunakan teknologi dan data. Dengan Programmatic, proses pembelian iklan menjadi lebih efisien dan terukur. Programmatic bekerja dengan menggunakan DSP (Demand-Side Platforms) untuk membeli iklan digital melalui proses lelang real-time (Real-Time Bidding/RTB). Berkat tool ini, advertiser dapat menjangkau audiens yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan pesan yang relevan berdasarkan data perilaku, demografi, dan berbagai faktor lainnya. 

Bagaimana Programmatic Meningkatkan Performance Marketing? 

Programmatic Advertising menawarkan banyak keuntungan yang bisa membawa kampanye Performance Marketing ke level berikutnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penggabungan dua strategi ini sangat kuat: 

Penargetan yang Lebih Tepat 

Salah satu kekuatan utama dari Programmatic adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens dengan sangat spesifik. Dengan menggunakan data dari berbagai sumber seperti website, media sosial, dan aplikasi, programmatic dapat menargetkan audiens berdasarkan perilaku online, lokasi geografis, demografi, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan advertiser untuk mencapai audiens yang benar-benar potensial dan relevan, sehingga meningkatkan kemungkinan konversi. 

Optimalisasi Waktu Nyata 

Dalam Performance Marketing, hasil dan data analitik adalah segalanya. Programmatic memungkinkan optimalisasi kampanye secara real-time, yang berarti strategi dan anggaran dapat disesuaikan berdasarkan performa iklan saat itu juga. Misalnya, jika sebuah kampanye menunjukkan performa yang baik pada waktu tertentu, advertiser bisa meningkatkan anggarannya secara real-time untuk memaksimalkan hasil. 

Efisiensi Biaya 

Dengan Real-Time Bidding dan penargetan yang lebih tepat, advertiser hanya membayar untuk ruang iklan yang benar-benar berpotensi menghasilkan konversi. Ini sangat berbeda dari metode pemasaran tradisional yang lebih cenderung bersifat spekulatif. Penggunaan biaya yang lebih efisien ini membuat strategi pemasaran lebih hemat dan ROI dapat ditingkatkan. 

Personalisasi Konten 

Programmatic memungkinkan personalisasi pesan iklan berdasarkan data pengguna yang telah dikumpulkan. Ini membuat konten iklan menjadi lebih relevan bagi audiens, sehingga meningkatkan engagement dan konversi. Personalisasi ini bisa berupa penggunaan nama pengguna, produk yang telah dilihat atau diinginkan, atau penawaran yang spesifik sesuai dengan profil pengguna. 

Strategi Penggabungan Performance Marketing dan Programmatic 

Menggabungkan Performance Marketing dan Programmatic memerlukan strategi yang matang dan implementasi yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk memastikan penggabungan kedua strategi ini berjalan maksimal: 

Membuat Funnel yang Terkonsep dengan Baik 

Funnel pemasaran yang baik adalah kunci dalam menggabungkan Performance Marketing dan Programmatic. Funnel ini harus dirancang untuk menangkap dan mengonversi prospek pada setiap tahap perjalanan pembelian. Anda dapat memanfaatkan data dari programmatic untuk memahami perjalanan konsumen dan membuat konten yang sesuai pada setiap tahap funnel, dari pengenalan hingga konversi. 

Mengadopsi Tools dan Teknologi yang Tepat 

Penggunaan tool dan platform yang tepat sangat kritis dalam strategi ini. DSP (Demand-Side Platforms) dan DMP (Data Management Platforms) adalah tool utama yang perlu diintegrasikan untuk memaksimalkan strategi Programmatic. Pilihlah platform yang menawarkan pengelolaan data yang kuat, kemampuan analitik yang canggih, dan integrasi yang mulus dengan marketing tools lainnya. 

Penggunaan Data untuk Keputusan yang Lebih Baik 

Data adalah pusat dari kedua strategi ini. Oleh karena itu, penggunaan data yang tepat sangat penting. Kumpulkan, analisis, dan gunakan data dari berbagai sumber untuk menginformasi keputusan strategis. Data ini bisa berasal dari perilaku pengguna, performa kampanye, dan analitik pasar. Dengan insight yang lebih dalam dari data, strategi pemasaran dapat disesuaikan dan dioptimalkan dengan lebih baik. 

A/B Testing untuk Optimalisasi Berkelanjutan 

Melakukan A/B testing atau pengujian split adalah praktik yang sangat efektif untuk memahami apa yang bekerja dan tidak bekerja dalam kampanye Anda. A/B testing dapat dilakukan pada berbagai elemen seperti pesan iklan, visual, landing page, dan penawaran. Programmatic memungkinkan melakukan perubahan dan penyesuaian secara real-time berdasarkan hasil A/B testing ini, memastikan kampanye tetap optimal. 

Mengelola Hubungan dengan Mitra Programmatic 

Bekerjasama dengan mitra Programmatic yang memiliki pengalaman dan reputasi baik bisa menjadi nilai tambah. Mereka dapat memberikan insight dan bantuan dalam mengelola kampanye yang lebih kompleks dan terintegrasi. Mitra yang baik juga dapat membantu dalam navigasi berbagai tantangan teknis dan regulasi yang mungkin Anda hadapi. 

Study Case Performance Marketing dan Programmatic 

Nescafe, brand kopi global dari Nestlé, telah membangun kehadiran yang kuat di Indonesia dengan produk kopi instan berkualitas tinggi. Untuk tetap menjadi pilihan utama konsumen, Nestlé berfokus pada kampanye Reach and Frequency (R&F) di Meta. Namun, tim ingin mengevaluasi apakah kampanye R&F merupakan rute yang paling efisien secara biaya.  

Untuk menemukan rute yang lebih efisien, dentsu Indonesia bekerja sama dengan dentsu Marketing Cloud (DMC) untuk menguji kampanye berbasis lelang di beberapa lokasi dengan pengeluaran R&F tinggi.  

DMC menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan kampanye, memaksimalkan dampak dan efisiensi. A/B Testing dilakukan dengan membagi anggaran yang sama antara kampanye lelang dan R&F.  

DMC membantu tim mengidentifikasi segmentasi minat yang underperforming dan menggantinya dengan segmen yang lebih relevan. Hasilnya, optimasi berbasis AI dari DMC pada kampanye lelang memberikan peningkatan CPM sebesar 13% sambil mempertahankan KPI reach 100%, yang menunjukkan bahwa pendekatan ini lebih efisien secara biaya dibandingkan kampanye R&F. 

Intinya, sinergi antara Performance Marketing dan Programmatic benar-benar dapat memperkuat kampanye pemasaran Anda dari impression hingga konversi. Dengan penargetan yang lebih tepat, optimalisasi waktu nyata, efisiensi biaya, dan personalisasi konten, Anda dapat mencapai hasil yang lebih baik dan ROI yang lebih tinggi. 

Memadukan kedua strategi ini membutuhkan pemahaman yang mendalam, tools yang tepat, dan pendekatan analitis, namun hasilnya bisa sangat menguntungkan bagi bisnis Anda. Manfaatkanlah kekuatan keduanya untuk memastikan setiap rupiah yang Anda habiskan dalam pemasaran membawa imbalan yang maksimal.